Lintas batas e-commerce tumbuh secara substansial di Asia Tenggara, namun peraturan berfungsi sebagai hambatan utama untuk pengembangan saat ini, pelaku bisnis mengatakan.

Yang berbasis di Singapura e-commerce memungkinkan platform perangkat lunak Anchanto, yang bekerja dengan platform e-commerce di seluruh wilayah termasuk di Indonesia, mengakui bahwa daerah e-commerce secara signifikan melampaui domestik e-commerce meskipun banyak faktor yang mempengaruhi transaksi internasional.

Anchanto CEO dan co-founder Vaibhav Dabhade mencatat bahwa pendorong utama di balik e-commerce daerah cepat bergelombang datang dari perusahaan logistik dan operator telekomunikasi yang menyediakan internet.

"Sederhananya, intinya adalah untuk perusahaan logistik untuk membuat layanan mereka lebih terjangkau dan bagi operator telekomunikasi untuk memperkuat layanan mereka, dan dari sana, pasar berkembang," katanya di 2017 Asia E-Commerce Dialog di Singapura, Selasa.Secara alami, ia menambahkan, negara-negara yang berbeda digunakan variabel harga yang berbeda dalam hal pengiriman, bea cukai dan tarif, sementara juga ditahan oleh sejumlah besar pita merah, salah satu alasan mengapa pertumbuhan domestik e-commerce agak menahan di beberapa tempat.

Dabhade menunjukkan bahwa untuk pemain regional, kemitraan lokal dengan perusahaan lokal akan diperlukan untuk berhasil di negara tertentu seperti yang ditunjukkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional."Setiap perusahaan logistik memiliki prosedur sendiri, dan dibutuhkan waktu untuk bernegosiasi [melalui] birokrasi sulit terlihat di negara-negara seperti India dan Indonesia, di mana pada waktu peraturan yang terlalu besar dan terlalu samar," katanya, mengacu pada sebuah jelas e-commerce hukum di India yang melarang perusahaan-perusahaan internasional dari menjual barang langsung ke konsumen, dan sebagai gantinya menuntut bahwa transaksi dilakukan melalui perusahaan India.

Dalam hal Masyarakat Ekonomi ASEAN, Dabhade juga mengatakan tidak ada prosedur transnasional tertentu yang telah resmi terjadi, karena semua negara cenderung menempel prosedur normal, sehingga mengalahkan titik masyarakat di tempat pertama.

Adapun industri e-commerce Indonesia, transaksi lintas batas dapat dibantu oleh regulasi yang akan datang yang akan melakukan pembelian internasional bawah US $ 100 menjadi bebas pajak, diturunkan dari ambang sebelumnya $ 50.wakil presiden perusahaan logistik Indonesia JNE Express 'dari perencanaan bisnis dan pengembangan Zaldy Masita mengatakan ambang baru mungkin mendorong pertumbuhan lintas batas e-commerce seperti itu bisa sangat menguntungkan usaha kecil dan menengah Indonesia (UKM) menjual pada berbagai platform online."Mencapai tingkat pertumbuhan dua digit di pasar Indonesia akan menjadi sulit, tapi hal ini bisa terjadi karena banyaknya pedagang lintas batas yang beroperasi di Indonesia, seperti Lazada, Bukalapak dan lain-lain," katanya.Mengenai tempat JNE dalam pengembangan e-commerce Indonesia, Zaldy mengatakan pendorong utama untuk pasar Indonesia telah terbukti menjadi biaya pengiriman gratis."Karena ini, dan meskipun biaya pengiriman mereka sedang diganti oleh platform pasangannya, JNE tidak dapat menaikkan harga untuk platform e-commerce bahkan lebih," tambahnya.

Anchanto dan JNE belum berkolaborasi, tetapi dilaporkan "dalam pembicaraan" untuk kemungkinan bekerjasama untuk proyek dalam waktu dekat.Sejauh ini, Anchanto telah membangun kerjasama dengan perusahaan pos milik negara Pos Indonesia.

di translate dari thejakartapost untuk berdu